Langsung ke konten utama

Penyesalan

Aku pernah menyukai sesuatu yang tak tersampaikan
Ini tentang perasaan
Kamu mengubah segalanya dalam hidupku
Dan juga memberi luka yang amat pahit padaku

Bimbang yang terus menghantam setiap hariku
Jauh dari rasa ramai hatiku
Candu Rindu
Yang terus menghampiri

Dulu aku pernah berfikir kita akan bisa berjuang bersama
Sampai saatnya kamu mendustai semuanya
Kamu pergi bersamanya
Dan aku disini menetap dengan hampa

Rasanya penyesalan terus bergelut dalam diriku
Mengapa terus membuang waktu
Untuk kamu canduku
Yang terus melukaiku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi penulis

SESEORANG Apa yang membuatku terus mengingatmu? Letih tiap ku merindu Rasanya ada yang mengganjal ketika ku merindu Aku ingin kau merasakan yang sama sepertiku Seseorang yang pernah hadir Mengisi lika-liku hidup Seseorang pernah menabur senyum setiap hari Tapi sekali kau pergi murung menjadi pilihan hatiku  Rasa sakit yang sangat mendalam ketika kau hilang Pergi tanpa alasan Jauh dariku Pergi meninggalkanku Kau tak pernah mengerti yang kurasa Seakan-akan kau benar atas semuanya Cukup untuk pilu selama ini Aku pergi bersama rasa ini.

Puisi pendek

BIDADARI PENERANG Kau lebih indah dari cahaya mentari Kau lebih berwarna mengalahkan pelangi Kau adalah bidadari Penerang jalanku tiap hari Tiap langkahmu Tiap nafasmu Tiap doamu Selalu terselip namaku Kau candu rinduku saat jauh  Rasanya tak sanggup untuk menjauh Ingin kupeluk erat tubuhmu Agar aku merasa letihmu Tangisku adalah cambukmu Senyumku adalah kebahagiaanmu Kau selalu menyembunyikan Kutau untuk kebaikan Banyak sekali kasih sayang yang kau berikan Terimakasih karna terus memperhatikan Sulit untuk mengganti Semua jasa yang kau beri

Puisi AADC

  TENTANG SESEORANG Kulari kehutan, kemudian menyanyiku Kulari kepantai, kemudian teriakku Sepi-sepi dan sendiri Aku benci! Aku ingin bingar Aku mau dipasar Bosan aku dengan penat Dan enyah saja kau pekat Seperti berjelaga jika ku sendiri Pecahkan saja gelasnya biar ramai Biar mengaduh sampai gaduh Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera Atau aku harus lari kehutan lalu belok ke pantai?