Langsung ke konten utama

Puisi pendek

BIDADARI PENERANG




Kau lebih indah dari cahaya mentari
Kau lebih berwarna mengalahkan pelangi
Kau adalah bidadari
Penerang jalanku tiap hari


Tiap langkahmu
Tiap nafasmu
Tiap doamu
Selalu terselip namaku


Kau candu rinduku saat jauh 
Rasanya tak sanggup untuk menjauh
Ingin kupeluk erat tubuhmu
Agar aku merasa letihmu


Tangisku adalah cambukmu
Senyumku adalah kebahagiaanmu
Kau selalu menyembunyikan
Kutau untuk kebaikan


Banyak sekali kasih sayang yang kau berikan
Terimakasih karna terus memperhatikan
Sulit untuk mengganti
Semua jasa yang kau beri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi AADC

  TENTANG SESEORANG Kulari kehutan, kemudian menyanyiku Kulari kepantai, kemudian teriakku Sepi-sepi dan sendiri Aku benci! Aku ingin bingar Aku mau dipasar Bosan aku dengan penat Dan enyah saja kau pekat Seperti berjelaga jika ku sendiri Pecahkan saja gelasnya biar ramai Biar mengaduh sampai gaduh Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera Atau aku harus lari kehutan lalu belok ke pantai?

Penyesalan

Aku pernah menyukai sesuatu yang tak tersampaikan Ini tentang perasaan Kamu mengubah segalanya dalam hidupku Dan juga memberi luka yang amat pahit padaku Bimbang yang terus menghantam setiap hariku Jauh dari rasa ramai hatiku Candu Rindu Yang terus menghampiri Dulu aku pernah berfikir kita akan bisa berjuang bersama Sampai saatnya kamu mendustai semuanya Kamu pergi bersamanya Dan aku disini menetap dengan hampa Rasanya penyesalan terus bergelut dalam diriku Mengapa terus membuang waktu Untuk kamu canduku Yang terus melukaiku